Kaps lepas tunda: Pengobatan refluks esofagitis erosif, penatalaksanaan jangka panjang pd pasien dg esofagitis yg sdh sembuh utk mencegah kekambuhan, terapi simtomatik GERD. Dikombinasi dg regimen terapi antibakteri yg sesuai utk penyembuhan tukak duodenum terkait H. pylori. Penyembuhan tukak lambung akibat terapi OAINS & pencegahan tukak lambung & duodenum akibat terapi OAINS berkelanjutan pada pasien berisiko. Pengobatan sindrom Zollinger-Ellison. Serbuk inj: Antisekresi lambung bila pemberian per oral tdk memungkinkan, misalnya GERD pd pasien dg esofagitis &/atau gejala refluks berat, penyembuhan tukak lambung akibat terapi OAINS. Terapi pemeliharaan hemostasis jangka pendek & pencegahan perdarahan ulang pd pasien ssdh dilakukan endoskopi terapeutik utk perdarahan akut, tukak lambung atau duodenum.
Kaps lepas tunda Pengobatan refluks esofagitis erosif 40 mg 1 x/hr selama 4 minggu. Tambahan 4 minggu dianjurkan pd pasien dg esofagitis yg blm sembuh atau gejala persisten. Pasien dg kerusakan mukosa derajat C & D 40 mg. GERD dg esofagitis erosif derajat A & B 20 mg. Penatalaksanaan jangka panjang pd pasien dg esofagitis yg sdh sembuh utk mencegah kekambuhan 20 mg 1 x/hr. Terapi simtomatik GERD 20 mg 1 x/hr pd pasien tanpa esofagitis. Pasien dws Rejimen sesuai permintaan 20 mg 1 x/hr bila diperlukan. Penyembuhan tukak duodenum terkait H. pylori 20 mg esomeprazol dg 1 g amoksisilin & 500 mg klaritromisin, 2 x/hr selama 7 hr. Pasien yg memerlukan terapi OAINS lanjutan Penyembuhan tukak lambung akibat terapi OAINS 20 mg 1 x/hr selama 4-8 minggu. Pencegahan tukak lambung & duodenum akibat terapi OAINS pd pasien berisiko 20 mg 1 x/hr. Pengobatan sindrom Zollinger-Ellison Dosis awal anjuran: 40 mg 2 x/hr. Penyesuaian dosis bersifat individual & pengobatan dilanjutkan sesuai indikasi klinis. Untuk dosis >80 mg/hr, bagi dosis & berikan 2 x/hr. Ggn hati berat Dosis maks: 20 mg. Serbuk inj Antisekresi asam lambung 20-40 mg IV 1 x/hr. Refluks esofagitis 40 mg 1 x/hr. Terapi simtomatik peny refluks 20 mg 1 x/hr. Tukak lambung yg berhubungan dg terapi dg OAINS 20 mg 1 x/hr. Terapi pemeliharaan hemostasis & pencegahan pendarahan ulang tukak lambung & duodenum 80 mg secara infus bolus selama 30 mnt, dilanjutkan dg infus IV kontiniu 8 mg/jam selama 3 hr (72 jam). Periode terapi parenteral hrs dilanjutkan dg terapi supresi asam lambung dg dosis 40 mg 1 x/hr per oral selama 4 minggu. Ggn hati berat Perdarahan tukak Infus bolus awal 80 mg dilanjtukan dg infus IV berkelanjutan 4 mg/jam selama 71.5 hr. Inj Tambahkan 5 mL NaCl 0.9% 5 mL utk penggunaan IV pada vial. Lar hrs diberikan dalam waktu sekurang-kurangnya 3 mnt. Infus Larutkan isi 1 vial dalam NaCl 0.9% utk penggunaan IV hingga sebanyak 100 mL. Lar hrs diberikan dlm waktu 10-30 mnt. Infus 80 mg Larutkan isi 2 vial dlm NaCl 0.9 % utk penggunaan IV hingga sebanyak 100 mL.
Kaps lepas tunda: Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong: Telan utuh bersama dg air, jangan dikunyah/dihancurkan. Utk pasien dg kesulitan menelan, larutkan kaps tunda dalam ½ gelas air non karbonasi. Jangan gunakan cairan lainnya. Aduk hingga tercampur rata & minum segera atau dlm waktu 30 menit. Butiran (pellet) jangan dikunyah/dihancurkan. Bilas gelas dg air sebanyak ½ gelas & minum. Larutan ini dapat diberikan via sonde lambung.
Hipersensitivitas thd esomeprazol atau pengganti benzimidazol. Tdk utk diberikan bersama dg atazanavir & nelvinavir.
Singkirkan keganasan jika terjadi penurunan berat badan scr signifikan yg tdk disengaja, muntah berulang, disfagia, hematemesis atau melena, jika dicurigai atau ada tukak lambung. Kehamilan. Tdk utk digunakan selama menyusui. Kaps lepas tunda: Pengobatan jangka panjang. Pertimbangkan risiko interaksi dg obat lain saat menjalani terapi on-demand karena adanya fluktuasi konsentrasi esomeprazol dalam plasma; utk klaritromisin ketika digunakan triple therapy pd pasien yg secara bersamaan menggunakan obat lain yg dimetabolisme melalui CYP3A4 misalnya sisaprid. Tdk boleh diberikan pd pasien dg kelainan herediter yg jarang, spt intoleransi fruktosa, malabsorpsi glukosa-galaktosa, atau insufisiensi sukrase-isomaltase. Insufisiensi ginjal berat. Tdk utk digunakan pd anak <12 thn. Serbuk inj: Pengobatan dg golongan penghambat pompa proton dpt menyebabkan sedikit peningkatan risiko infeksi GI misalnya Salmonella & Campylobacter. Penggunaan bersamaan dg atazanavir; clopidogrel. Tdk utk digunakan pd anak & remaja.
Sakit kepala, nyeri perut, konstipasi, diare, kembung, mual & muntah, reaksi pd tempat pemberian obat (utk sediaan inj).
Penurunan absorpsi ketokonazol & itrakonazol. Tdk utk diberikan bersamaan dg atazanavir. Kadar obat ini dlm plasma meningkat pd pemberian bersama dg golongan CYP2C19 spt diazepam, citalopram, imipramin, klomipramin, fenitoin. Lakukan pemantauan saat mengawali & mengakhiri terpai esomeprazol bersama dg warfarin atau derivat kumarin lain. Kaps lepas tunda: Efek supresi asam lambung dari esomeprazol & golongan penghambat pompa proton lainnya dpt menurunkan atau meningkatkan absorpsi obat dg absorpsi yg tergantung pd pH lambung. Menurunkan absorpsi erlotinib. Meningkatkan absorpsi digoksin. Tdk utk diberikan bersama dg nelfinavir. Meningkatkan kadar AUC klaritromisin 2 x lipat. Menurunkan kadar esomeprazol serum & meningkatkan metabolisme esomeprazol jika diberikan bersama obat golongan penginduksi CYP2C19 atau CYP3A4 (misalnya rifampisin, St. John's wort). Serbuk inj: Meningkatkan paparan esomeprazol 2 x lipat pd pemberian bersama dg kombinasi penghambat CYP2C19 & CYP3A4 spt vorikonazol.
A02BC05 - esomeprazole ; Belongs to the class of proton pump inhibitors. Used in the treatment of peptic ulcer and gastro-oesophageal reflux disease (GERD).
Esoferr kaps lepas tunda 20 mg
3 × 10's
Esoferr kaps lepas tunda 40 mg
3 × 10's
Esoferr serbuk inj 40 mg
1's