Tumor solid, hemoblastosis & limfoma misalnya mieloid akut atau leukemia limfatik, limfoma Hodgkin & non Hodgkin; karsinoma payudara, kandung kemih, tuba bronkial, serviks, ovarium, lambung, tiroid, testikel; neuroblastoma, sarkoma jar lunak, osteosarkoma, sarkoma Ewing, tumor Wilm, tumor pd kepala & leher, mieloma multipel, Pemberian intravesikal pd kasus karsinoma kandung kemih non invasif superfisial ssdh reseksi transuretral (TUR) & utk profilaksis residif.
Dws Monoterapi: 60-75 mg/m2 (1.2-2.4 mg/kg BB) IV dlm interval 21 hr atau 20-25 mg/m2 (0.4-0.8 mg/kg BB) IV selama 3 hr berturut-turut atau 20 mg/m2 tiap minggu. Lanjut usia >70 thn Dosis kumulatif tdk boleh melebihi 450 mg/m2.
Hipersensitivitas. Penekanan berat pd sumsum tulang, anamnesis kardiopatologis, ggn hati & ginjal berat, infeksi tak terkontrol, peningkatan kecenderungan perdarahan. Pemberian intravesikal: sistitis, tumor invasif yg menembus dinding kandung kemih. Mielosupresi yg jelas, ulserasi bukal, atau rasa panas terbakar. Hamil & laktasi.
Pantau parameter hematologi & kardiologi, fungsi hati & ginjal, kadar urea darah, & infeksi sistemik. Peny jantung yg terjadi sblmnya atau sedang mendapat terapi dg substansi kardiotoksik (misalnya antrasiklin). Pemberian radioterapi secara simultan atau sebelumnya thd area mediastinal-perikardial, kondisi klinis yang bergantung pada penyakit (spt anemia, perikarditis leukemik &/atau miokarditis).
Mielosupresi berat, anemia, trombopenia, leukopenia, kardiomiopati, perubahan EKG, alopesia reversibel, ggn GI, stomatitis, esofagitis, nefropati, reaksi alergi, hiperurisemia (pd pasien dg leukositosis), sklerosis.
Obat yg memiliki efek mielosupresi, kardiotoksik, atau hepatotoksik, siklosporin, fenobarbital, digoksin, vaksinasi aktif; lar heparin & alkalin.
L01DB01 - doxorubicin ; Belongs to the class of cytotoxic antibiotics, anthracyclines and related substances. Used in the treatment of cancer.
Sandobicin inj 10 mg/5 mL
1's (Rp196,400/boks)
Sandobicin inj 50 mg/25 mL
1's (Rp806,650/boks)