Mencegah ovulasi prematur pd pasien yg menjalani stimulasi ovarium terkontrol, diikuti dg pengambilan oosit & teknik reproduksi dibantu (Assisted Reproductive Technology).
Inj SK 0.25 mg Berikan 1 x/hr, dg interval 24 jam, dimulai pd hr ke-5 atau ke-6 stimulasi ovarium & dilanjutkan selama terapi gonadotropin. Dosis 3 mg Berikan pd hr ke-7 stimulasi ovarium. Jika induksi ovulasi mungkin dpt dilakukan pd hr ke-5 ssdh inj, maka dosis harian 0.25 mg hrs diberikan dg selang wkt 96 jam hingga induksi ovarium dpt dilakukan.
Hipersensitif thd struktur analog dr gonadotrophin releasing hormone atau manitol. Wanita pasca menopause. Ggn hati & ginjal sedang hingga berat. Hamil & laktasi.
Sindrom hiperstimulasi ovarium. Pemberian selama prosedur stimulasi ovarium berulang. Reaksi hipersensitivitas berat yg berhubungan dg batuk, ruam kulit, & hipertensi; sindrom hiperstimulasi ovarium.
Reaksi ringan & sementara pd tempat inj. Efek samping sistemik, seperti mual & sakit kepala. Reaksi hipersensitivitas berat yg disertai dg batuk, ruam kulit, & hipertensi; sindrom hiperstimulasi ovarium.
H01CC02 - cetrorelix ; Belongs to the class of anti-gonadotropin-releasing hormones. Used in hypothalamic hormone preparations.
Cetrotide inj 0.25 mg
(vial) 7 × 1's (Rp3,972,100/boks)
Sign Out
