Per Seretide Diskus 100 Salmeterol 50 mcg, flutikason propionat 100 mcg. Per Seretide Diskus 250 Salmeterol 50 mcg, flutikason propionat 250 mcg. Per Diskus Seretide 500 Salmeterol 50 mcg, flutikason propionate 500 mcg. Per Seretide dosis 50 inhaler Salmeterol 25 mcg, flutikason propionat 50 mcg. Per Seretide dosis 125 inhaler Salmeterol 25 mcg, flutikason propionat 125 mcg.
Pengobatan rutin PPOK termasuk bronkitis kronis & emfisema. Pasien yg mendapat dosis pemeliharaan efektif β-agonis kerja lama & kortikosteroid inhalasi, yg menunjukkan gejala pada saat diberikan terapi kortikosteroid inhalasi saat ini & pd pengobatan bronkodilator rutin yg memerlukan kortikosteroid inhalasi. Diskus: Pengobatan rutin penyakit saluran napas obstruktif reversibel (ROAD) termasuk asma pd anak & dewasa dimana penggunaan terapi kombinasi (bronkodilator & kortikosteroid inhalasi) sesuai utk dilakukan. Inhaler: Pengobatan asma secara rutin.
Penyakit Obstruksi Sal Napas yg Reversibel Dws & anak ≥12 thn 2 inhalasi Seretide Inhaler 50 atau 125 atau 1 inhalasi Seretide Diskus 100, 250, atau 500 2 x/hr. Anak ≥4 thn 2 inhalasi Seretide Inhaler 50 2 x/hr atau 1 inhalasi Seretide Diskus 100 2 x/hr. PPOK Dws 2 inhalasi Seretide Inhaler 125 2 x/hr atau 1 inhalasi Seretide Diskus 250 atau 500 2 x/hr.
Hipersensitivitas. Pasien dg alergi protein susu sapi berat.
Bukan utk menghilangkan gejala asma akut. Pertimbangkan utk meningkatkan terapi kortikosteroid jika kontrol asma memburuk secara tiba-tiba & progresif. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba. Kemungkinan berkembangnya pneumonia pada pasien dg PPOK. TBC paru aktif atau laten, tirotoksikosis, penyakit KV yg sdh ada sebelumnya. Pasien yg cenderung memiliki kadar K serum rendah. Kemungkinan efek sistemik (termasuk sindrom Cushing, gambaran Cushingoid, penekanan adrenal, ggn pertumbuhan pd anak & remaja, penurunan kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma & korioretinopati serosa sentral) dpt terjadi pd dosis tinggi dalam jangka waktu lama. Pantau tinggi badan anak yg menerima pengobatan jangka panjang. Kemungkinan adanya gangguan respon adrenal pd pasien yg beralih dari terapi steroid oral. Pertimbangkan laporan yg sangat jarang mengenai peningkatan kadar glukosa darah ketika obat ini diresepkan pd pasien dg riwayat DM. Hindari penggunaan bersamaan dg ritonavir. Penggunaan bersamaan dg inhibitor CYP3A4 yg kuat misalnya ketokonazol. Hentikan penggunaan jika terjadi bronkospasme paradoks. Hamil & laktasi.. Anak <4 thn. Diskus: Bukan utk tatalaksana awal asma.
Sakit kepala. Kandidiasis mulut & tenggorokan, pneumonia (pd pasien PPOK); suara serak/disfonia; kram otot, artralgia.
Hindari penggunaan bersama dg golongan penyekat β non-selektif & selektif. Peningkatan efek samping KV jika diberikan bersamaan dg MAOI, TCA, l-dopa, l-tiroksin, oksitosin, & antiaritmia. Risiko hipokalemia jika diberikan bersamaan dg xantin. Flutikason propionat: Peningkatan kadar obat dlm plasma jika diberikan bersama dg ritonavir (penghambat CYP3A4 yg sangat kuat). Berpotensi meningkatkan paparan sistemik jika digunakan bersama dg ketokonazol (penghambat CYP3A4 yg kuat). Salmeterol: Peningkatan signifikan pd paparan plasma & pemanjangan interval QTc jika diberikan bersamaan dg ketokonazol.
R03AK06 - salmeterol and fluticasone ; Belongs to the class of adrenergics in combination with corticosteroids or other drugs, excluding anticholinergics. Used in the treatment of obstructive airway diseases.
Seretide 50 inhaler
(w/counter) 120 actuation x 1's
Seretide 125 inhaler
(w/ counter) 120 actuation x 1's